Naik kereta dari China Selatan ke Hong Kong. Pagi ini kami...



Naik kereta dari China Selatan ke Hong Kong.

Pagi ini kami hanya sarapan teh bunga, lalu ngepak koper dan berangkat ke stasiun kereta.

Semalam kami jalan-jalan pelan-pelan menyusuri malls dan department stores. Saya mencoba sama sekali tidak mengeluarkan kamera dari backpack atau memotret dengan HP. Saya hanya ingin memanjakan mata saya dengan yang ada di sekitar kami, dan berfokus pada obrolan tentang ini dan itu bersama Ibu Linna.

Karena backpack saya penuh, semua tas belanjaan Ibu Linna saya sangkutkan ke clips dan carabiner yang ada di bagian luar backpack, bergelantungan pating gerandil.

Sepasang suami istri melihat saya dan bergumam dalam bahasa Mandarin, yang saya tidak mengerti, tapi bisa saya rasakan maksudnya.

Kira-kira sang suami berkata: Itu laki-laki homeless (tanpa rumah) sedang cari lokasi baru. Tapi herannya, istrinya cantik.

Lalu sang istri, menjawab:
Ya, memang mungkin dia homeless, tapi apa kamu tidak lihat sinar wajahnya yang teduh dan bijak.
Dari negara nama pun dia berasal, pasti dia itu laki-laki aset nasional.

Saya hanya bisa diam sambil tiup poni.

Memang akan selalu ada orang yang tidak menyukai kita, tapi Tuhan akan sekali-sekali membuat kita mendengar pendapat baik orang lain tentang kita.

Seperti kita diharapkan tidak marah saat dihina, kita juga diharapkan tidak tinggi hati saat dipuji.

Dan bagi saya, pujian yang paling merdu terdengar ditelinga adalah pujian tentang betapa beruntungnya saya dicintai oleh Ibu Linna (instagram @LinnaTeguh).

Saya yakin sekali bahwa kehidupan seorang laki-laki akan indah jika dia berfokus membahagiakan istri dan anak-anaknya.

Anda setuju?

Mario Teguh :) :) :)

Related Posts :

0 Response to "Naik kereta dari China Selatan ke Hong Kong. Pagi ini kami..."

Posting Komentar