Om Mario waktu muda nakal? Ya. Saya bad ass nakal (sambil kibas...

Om Mario waktu muda nakal?

Ya. Saya bad ass nakal (sambil kibas rambut).

Terus, bagaimana cara berubahnya?

Tidak mudah, tapi saya putuskan untuk menjadi lebih disiplin dan serius belajar dan bekerja, karena kehidupan anak nakal itu memang fun - tapi fun-nya adalah yang tidak membahagiakan orang tua.

Sebagai murid SMA saya nakal yang tersamar. Para guru mengira saya anak alim, padahal saya rajin menjahili orang lain tapi malas belajar. Menurut para guru saya ini imut, anteng, dan unyu-unyu (mereka gak salah sih, sambil tiup poni), tapi sebetulnya saya punya banyak masalah dengan pelajaran saya.

Yang membuat keadaan lebih rumit, sebetulnya saya itu dulu sangat minder dan pemalu, terutama di hadapan teman-teman perempuan.

Menjelang kelas 2 SMA saya lebih serius memperbaiki diri, lebih serius memaksa diri belajar, ikut kegiatan ekstra kurikular, mengembangkan keterampilan dalam berbagai hobi, dan belajar menenangkan hati saya yang tidak sabaran dan pemarah.

Saya termasuk murid yang tidak pandai dan agak sulit mengerti, tapi saya berhasil lulus SMA dengan nilai kumulatif 3.56 (dari total 4).

Total masa SMA saya 4 tahun, yaitu 3 tahun di Malang, dan 1 tahun di Chicago, Amerika.

Kalau Anda mau, nanti saya sambung ceritanya dengan cara saya dapat beasiswa ke SMA di Chicago itu.

Nah, masa muda saya tidak langsung baik dan lancar, masih banyak masalah, tapi saya tetap tekun memperbaiki diri.

Telah terbukti, saya sering mencapai hasil yang jauh lebih baik daripada teman-teman saya yang cerdas, karena saya lebih tekun belajar dan bekerja.

Kalau semua anak muda yang nakal dan bermasalah - divonis sebagai tidak punya masa depan, tidak mungkin ada Mario Teguh yang sekarang (sambil kibas rambut, lagi).

Kalau serius, siapa pun bisa, terutama Anda.

Memang tidak mudah, dan hanya pemalas yang mengharapkan hidup ini semudah nasihat.

Love you! ☺☺☺

Mario Teguh - Loving you all as always

Tweet